Jumat, 05 Maret 2010

Portable Apache, MySQL, PHP

Pada kondisi dimana user minta bisa mencoba aplikasi yang kita bangun menggunakan WAMP (Windows Apache MySQL PHP) dan belum terdapat server komputer yang dapat kita installkan infrastruktur yang dibutuhkan, kita dapat menggunakan portable WAMP yang dapat dijalankan dari USB.

Kondisi lainnya adalah ketika kita ingin membuat versi trial aplikasi web kita ke calon customer.

Salah satu yang dapat digunakan adalah USB Webserver (http://www.usberbserver.nl). Aplikasi ini berisi Apache, PHP, dan MySQL yang telah dikonfigurasi dan siap dijalankan sehingga kita tinggal mengisi aplikasi web yang akan kita demokan ke client.

Instalasi USB Webserver cukup mudah, tinggal extract file setupnya aja ke drive USB yang mau dibawah. Setelah disetup dan diextrak, akan terdapat beberap direktori dibawah direktori utama misalnya E:\UsbWebserver, dimana E: adalah USB drive.

Direktori yang paling penting adalah D:\UsbWebserver\Root, dimana kita akan menyimpan aplikasi web yang akan dijalankan.

Setelah dijalankan USB Webserver akan siap melayani akses web server pada port 8080 (dapat diganti melalui Settings Apache). Jadi misalnya aplikasi kita disimpan pada direktori C:\UsbWebserver\Root\demo maka aplikasi tersebut tinggal diakses melalui web browser pada alamat http://127.0.0.1:8080/demo.

Ketika dijalankan, maka terlihat halaman untuk setingan utama USB Webserver yaitu bahasa, hide at start, dan open localhost at start untuk menjalankan browser secara otomatis saat aplikasi dijalankan:

Pada halaman tsb kita dapat mengontrol server MySQL, APache, dan SMTP yaitu dengan menklik tombol-tombol yang terdapat pada bagian atas halaman tsb. Tanda kotak artinya server sedang berjalan, dan untuk mematikannya klik tombol tsb sehingga berubah menjadi tombol segitiga yang artinya server sedang tidak berjalan.

Klik tab Smtp untuk menampilkan settingan server SMTP yaitu host, port, dan email.

Klik tab Apache untuk melihat settingan server Apache, yaitu port webserver yang default nya 8080, dan jenis error yang akan ditampilkan pada log, defaultnya semua error.

Klik pada tab MySQL untuk melihat settingan MySQL yaitu port yang defaultnya 3307 dan password root MySQL yaitu usbw. APlikasi yang hendak kita jalankan perlu menyesuaikan dengan setting yang didefinisikan disini.

Untuk menyimpan settingan yang sudah ditentukan klik tombol "Opslaan" … gak tau artinya apa soalnya bhs Belanda, tapi kira-kira kayak OK gitu.. Atau klik tombol "Annuleren" untuk cancel.

Untuk membuka log file, config file, phpmyadmin, dll dapat digunakan tombol segitiga dibagian atas tengah window.

Menu yang muncul dapat digunakan untuk:

  • membuka halaman setting spt diatas, Settings->Usb Webserver
  • membuka config file apache httpd.conf, Settings->Apache
  • membuka config file PHP.INI, Settings->PHP
  • membuka config file phpmyadmin, Settings->Phpmyadmin
  • membuka web browser pada alamat default, Localhost
  • membuka folder root directory, Root Directory
  • membuka web browser PhpMyAdmin
  • membuka web browser yang berisi halaman informasi PHP, Php Info
  • membuka halaman About
  • dan menutup aplikasi

Beberapa Catatan

  • settingan port mysql defaultnya 3307, sehingga aplikasi anda perlu menyesuaikan terutama pada function db_connect mysql, atau ganti settingan ini menjadi default MySQL yaitu 3306.
  • settingan port apache defaultnya 8080, sehingga pemanggilan aplikasi harus menyertakan nomor port ini, misalnya http://localhost:8080, atau ganti settingan ini menjadi defaultApache yaitu 80.
  • settingan PHP.INI, allow_call_time_pass_reference defaultnya Off, sehingga aplikasi PHP perlu menyesuaikan yaitu tidak bisa mengirimkan parameter function langsung menggunakan variabel tetapi harus menggunakan refference variable tersebut, atau ganti settingan ini menjadi On (tidak direkomendasikan oleh PHP/Zend karena option ini bakalan dimatikan ).

Sumber:

http://www.dijexi.com

Tidak ada komentar: